Arehna Yaa Bilal

Lantunan suara emas pemuda habsyah
Menusuk ke jiwa penduduk madinah
Tiada siapa dihatinya selain kekasih Allah
Diangkat menjadi muezzin Rasulullah

Sesungguhnya takdir kewafatan Baginda
Terlalu payah untuk diterima
Berhijrahlah di kenegeri syuria
Membawa duka yang tiada penawarnya

Betapa kerinduan menyiksa batinnya
Terbawa mimpi dikunjungi Baginda
Segera berangkat ke makam Nabi
Dengan airmata bak hujan tidak berhenti

Dia tak mampu menolak permintaan
Hasan dan husin yang lara kerinduan
Dalam sebak dia mengalunkan azan
Tak sempat berakhir terkulai pingsan
Teguhnya dia mencintai Rasulullah

Yaa Bilal Arehna Bissolah

Seisi Madinah luluh dengan tangisan
Khalifah Umar tewas dibadai kepiluan
Semua menyangka Rasul kini kembali
Semuanya ilusi tak mungkin terjadi

Teguhkah Aku mencintai Rasulullah
Seteguh cinta Bilal bin Rabbah
Sehingga derap sepatunya terdengar
Mendahului memasuki syurga